Wednesday, August 27, 2008

Lagu Redha

Bukankah Dia lebih tahu apa di depan dan di belakang kita?
Maka diamkan lagu sedih,
lagu murung,
kelak sepertinya
tiada kita menadah,
barang yang dijanjikan sejak dulu,
sepertinya lagi
tiada redha.

Di hadapan sekalian alam pada tangan yang menciptanya,
betapa kita tampak lebih gagah,
dengan setitik keperkasaan dari tujuh lautan,
oleh kerana berdendang
lagu geram,
mengomel barang yang disampaikan
di telapak tangan yang menadah.

Oh, apakah bisanya
gagalnya barang yang dirancang,
- ini rangkap lagu rungut.

Kita yang menyanyikan lagu redha,
tiadalah kenal apa pun jua,
sehingga buta pada perbedaan,
murung atau girang,
sedih atau tawa,
geram atau suka.

Mari nyanyi lagu redha,
ajarkan aku sama.

Tuesday, August 26, 2008

Kitab

Dari kerdip mata sang anak
yang termanggu
mengepil kitab besar sekalian alam
tetap berjalan usai senja
siap siaga untuk dirotan gurunya.

Dari situ dia mengenal huruf
yang tiada terlintas
akan pengertiannya.

Si anak mulai dewasa,
tetap berjalan,
sambil terlupa,
kitab sebesar alam ada padanya
dan sekelilingnya.

Pengertian yang ditanggung ini
tidak mungkin difahami
akan pada huruf
yang semata-mata dilagukan
dihafali
akan padanya
tiada terbongkar.